Saturday, November 12, 2011

Profile Photos Slideshow Slideshow

Profile Photos Slideshow Slideshow: TripAdvisor™ TripWow ★ Profile Photos Slideshow Slideshow ★ to . Stunning free travel slideshows on TripAdvisor

Thursday, October 20, 2011

Dazzling Ethnic Villages Karimunjawa, The Jewel of Java Sea

Dazzling Ethnic Villages Karimunjawa adalah salah satu program kegiatan Pagi Indonesia bersama masyarakat lokal Karimunjawa, bergerak di bidang pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dengan konsep pemanfaatan sumberdaya alam tanpa merusak sumberdaya alam itu sendiri. Melalui beberapa macam paket tour wisata minat khusus (ekowisata) kampung etnik Karimunjawa, Dazzling Ethnic Villages Karimunjawa mengajak para wisatawan berbaur bersama masyarakat lokal Karimunjawa bersama-sama mengenalkan alam dan kearifan lokal masyarakat Karimunjawa.

Tujuan :
Segi masyarakat lokal Karimunjawa ; meningkatkan sumberdaya manusia, memberi manfaat ekologi, sosial dan ekonomi secara langsung kepada masyarakat lokal Karimunjawa untuk peningkatan kesejahteraan sekarang maupun generasi mendatang.

Segi wisatawan ; meningkatkan pemahaman akan lingkungan alam dan kearifan budaya lokal serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat lokal Karimunjawa.
Segi masyarakat lokal Karimunjawa – wisatawan ; meningkatkan kepekaan diri terhadap lingkungan, meningkatkan kesadaran diri tentang perlu adanya upaya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, memberikan sumbangan positif bagi keberlanjutan ekologi lingkungan baik jangka pendek maupun jangka panjang.


Karimunjawa merupakan satu kepulauan di pantai utara Pulau Jawa, sekitar 45 mil laut arah barat laut dari Kota Jepara atau 60 mil laut dari Kota Semarang, Jawa Tengah dengan gugusan 27 pulau yang memiliki tipe ekosistem padang lamun dan rumput laut, hutan hijau dataran rendah, hutan pantai, hutan mangrove dan terumbu karang. Kepulauan yang memiliki pantai terindah nan excotic dan sekarang termasuk ke dalam Indonesia 10 Must Visit Island and Beach.

Kondisi Fisik ; Segi administratif, Kepulauan Karimunjawa merupakan satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jepara, terdiri dari 3 desa dan 10 dukuh. Segi geografis, Kepulauan ini berada pada garis lintang antara 5° 40’ 39” - 5° 55’ 00” LS dan 10° 05’ 57” - 110° 31’ 15” BT. Luas daratan Kepulauan Karimunjawa mencapai 7.115 ha sedang luas perairannya sekitar 1.626,8 km², yang merupakan gugusan dari 27 buah pulau. Dari 27 pulau tersebut yang berpenghuni hanya 5 buah, Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Nyamuk, dan Pulau Genting.

Berdasarkan ketinggian tempat , Kepulauan Karimunjawa memiliki tipe ekosistem padang lamun dan rumput laut, hutan hijau dataran rendah, hutan pantai, hutan mangrove dan terumbu karang. Kepulauan Karimunjawa juga memiliki jenis tumbuhan khas, yaitu dewadaru (Fragrarea eleptica), sawo kecik (Manilkara kauki) dan kalimosodo (Bura cretitans) yang mulai langka. Jenis hewan darat yang umum dijumpai adalah ular edor, terkadang biawak sering dijumpai melintas di jalan-jalan. Jenis burung khas yang dijumpai adalah beragam ketanjar, trotokan dan betet Karimunjawa.

Kependudukan ; Kepulauan Karimunjawa dihuni oleh orang-orang dari beberapa suku yakni Jawa, Bugis, Bajo, Madura dan Buton. (1) Suku Jawa yang merupakan suku mayoritas di karimunjawa, (2) Suku Bugis, bertempat di desa kemujan yang mempunya ciri khas tersendiri, baik bahasa maupun tempat tinggal (rumah yang berbentuk panggung), dan makanannya yang khas dengan rasa manis, (3) Suku Bajo, bertempat di desa karimunjawa sebelah timur alon-alon kecamatan karimunjawa yang identik dengan kekuatan selamnya,(4) Suku Madura, mendiami di Telaga Pulau Kemujan dan Karimun Pulau Karimunjawa, (5) Suku Buton, banyak mendiami Pulau Nyamuk. Sebagian besar masyarakat Kepulauan Karimunjawa bermata pencaharian sebagai nelayan, selain itu bekerja sebagai petani rumput laut, pedagang, buruh dan lain-lain (jasa).

Sosial Budaya ; Banyak budaya yang ada di Karimunjawa, terutama suku bugis pada hari-hari besar keagamaan yang selalu tampil beda diantara suku lainnya, contohnya pada hari kelahiran nabi Muhammad (Mauludan), suku bugis membawa berbagai jenis makanan,seperti telur yang ditusuk seperti sate yang dikemas berbagai macam. Dan juga ketika pada hari lebaran idul fitri yang pertama, ketika halal bihalal ke tempat orang bugis yang disediakan adalah makanan tradisional bugis, orang bugis terkenal dengan pandai memasak.

Meskipun penduduk Karimunjawa terdiri dari banyak suku tetapi mereka saling mengenal satu sama lain. Gotong rotong, tenggang rasa, saling menghormati antar suku serta kesederhanaan yang mereka tanamkan menjadikan rasa damai dan ketentraman selalu ada. Ditambah dengan keterbatasan listrik menjadikan masyarakat Karimunjawa lebih banyak meluangkan waktu mereka untuk berkumpul dan kegiatan bersama. Listrik ada dari pukul 17.30 sampai dengan 23.30, berasal dari tenaga diesel (PLTD).

Dari segi keamanan di Karimunjawa, hampir tidak pernah terjadi pencurian, perampokan ataupun kejahatan yang lain. Jangan heran apabila berkunjung di Karimunjawa, Kita akan menjumpai kendaraan-kendaraan bermotor parkir dengan kunci kontak masih tertancap pada kendaraan, meskipun tidak ada siapapun disitu.

Friday, August 19, 2011

..duduk bersama lagi didepan kursi dimana aku duduk nanti..


entahlah..tapi bukan lebah yang hanya mengikuti kemana perginya sang ratu
bukanlah dadu yang bisa dipermainkan di meja judi
bukanlah permata, digosok semakin mengkilap..
tapi sangat istimewa

tetaplah duduk di kursimu
biarkanlah burung menyambarmu untuk memakanmu
biarkanlah tikus dan semut menggigitimu dari ujung kakimu

tetaplah duduk di kursimu
bukankah ini yang kamu mau
tak ingin merasakan apa yang ada disekelilingmu
tak ingin menjadi beban bagi sahabat-sahabatmu
bebas..

malam semakin larut
apakah ini menjelang subuh
tapi tak kamu perlihatkan mataharimu
kenapa malam begitu cepat

tetaplah duduk di kursimu
ikuti kemana kursimu akan membawamu
ikuti kemana mimpi-mimpimu akan kamu bawa
menjadi dirimu yang kamu mau

tetaplah duduk dikursimu
didepan kursi dimana aku duduk

tetaplah duduk dikursimu
dan tetaplah menjadi sahabatku, sobat..

malam semakin larut
apakah ini menjelang subuh..apakah ini menjelang subuh
tapi tak kamu perlihatkan mataharimu
kenapa malam begitu cepat

mungkin memang sudah waktunya kamu beranjak dari kursimu
ya..sekarang semua kepunyaanmu
menjadikan dunia seperti yang kamu mau

kamu memang bukan seperti lebah yang hanya mengikuti kemana perginya sang ratu
bukanlah dadu yang bisa dipermainkan di meja judi
bukanlah permata, digosok semakin mengkilap..
tapi sangat istimewa

teruslah semangat..
kita kan duduk bersama lagi
didepan kursi dimana aku duduk nanti..

Friday, June 24, 2011

..apakah aku berada di negeri dongeng..??


..Setiap aku melihat laki-laki itu, mukanya selalu bersembunyi dibalik helm,jumper dan ponconya..

Dan hari ini (Jumat, 24 Juni 2011 jam 11:53:45) di B@rnet cabin no 16 dengan username "m", helm dan ponconya dibuka..oh wooow, aku liatnya penasaran (curi-curi pandang takut ketauan haaa..)
tetapi aku telat melihat mukanya yang masih bersembunyi dibalik jumper biru donkernya..
Dia keburu cabut dan memakai ponco hijau sama helm hitamnya, aku nggak tau mereknya apa helmnya apalagi motornya..(halah ra penting tenan..)
padahal diluar panas terik matahari ckckckckckck..dasyat banget masnya..

Jangan2 masnya ARTIS ato drakula yg takut matahari ato kesatria baja hitam ato ultramanato power ranger yang g mau diketahui  wujud aslinya ato pahlawan bertopeng sinchan atopahlawan bertopeng sailormoon ato ninja kura-kura haaaaa...kalo doraemon se menurutku bukan, bentuknya nggak bulet gitu..
kalo si buta dari gua hantu juga bukan, dia g buta, bisa nyetir motor sendiri..kalo pendekar rajawali juga bukan, dia nggak bersama burung rajawalinya..
ato jangan-jangan si pangeran buruk rupa yg nanti berubah tampan setelah menemukan putri yg menerimanya apa ada..haaaaa... 

..rasa penasaran macam di cerita dongeng..
..apakah aku berada di negeri dongeng..??
..kaya cerita dongeng joko kendil : http://www.facebook.com/note.php?note_id=152953791444931.. 

Apa kalian pernah melihatnya..?? Dan siapakah dia yang sesungguhnya??..

Saturday, June 11, 2011

Fasilitas yang sangat lengkap belum menjamin sebuah kota nyaman..Bagaimana dengan kota anda?


Yogyakarta, Kota Ternyaman di Indonesia
Fasilitas yang sangat lengkap belum menjamin sebuah kota nyaman

            Siapa yang tidak kenal dengan Yogyakarta ? Sebuah wilayah yang berstatus daerah istimewa yang berdiri sejak tahun 1755 oleh Sultan Hamengku Buwono I dan sempat menjadi ibukota Negara ini pada masa revolusi. Terkenal dengan kraton kesultanan dan budaya tradisionalnya yang sangat kental, juga asset–asset lokalnya, seperti batik, jalan Malioboro, Pantai Parangtritis, sampai tamansari.
Pernah terlanda gempa besar di tahun 2007, dengan bantuan internasional dan partisipasi masyarakatany, sebagian wilayah yang hancur bisa kembali terbangun.
            Kota berpenduduk 3,4 juta jiwa di atas wilayah seluas 32,5 km², ini didapuk sebagai kota ternyaman di Indonesia pada Most Liveable City Index yang diselenggarakan oleh Ikatan Ahli Perencana (IAP). Mengalahkan 11 kota lainnya yang dinilai berdasarkan persepsi masyarakat atas tujuh aspek kehidupan perkotaan, yaitu fisik kota, kualitas lingkungan, transportasi – aksebilitas, fasilitas umum dan social, utilitas, ekonomi dan  social.
            Most Liveable City Index (MLCI) ini sendri adalah ukuran yang menunjukan tingkat kenyamanan warga kota untuk tinggal menetap dan beraktivitas di suatu kota, ditinjau dari berbagia aspek kehidupan kota. Termasuk kemudahan ke tempat kerja, biaya tinggal, kualitas lingkungan, pelayanann public dan kualitas interaksi social. Berdasarkan Simposium Perkotaan IAP, 2008, tujuh aspek tadi dijabarkan menjadi 25 kriteria. Penentuan indeksnya dilakukan secara bottom-up,dengan melakukan pelibatan masyarakat. Baru pertama kali diadakan di tahun 2009 lalu, direncanakan penilaian indeks ini akan diadakan secara regular setiap tahun.
            Survey telah memperlihatkan bahwa aspek penataan kota, ketersediaan ruang tebuka hijau (rth), pencemaran lingkungan, ketersediaan fasilitas orang cacat dan kebersihan adalah hal – hal yang membuat kota dinyatakan nyaman atau tidak oleh warganya. Bernardus R. Djonoputro, Sekretaris Jendral IAP, penataan ruang merepresentasikan keteraturan fisik, arah orientasi ruang, tata guna lahan dan keberpihakan public. “Persepsi masyarakat atas buruknya aspek – aspek tersebut dapat menjadi pertimbangan untuk mendorong perbaikan dalam penyelenggaraan kota”, katanya.
            Yogyakarta dinilai paling nyaman atas criteria hubungan interaksi antar penduduk, fasilitas kesehatan, pendidikan, jaringan telekomunikasi dan ketersediaan listrik. Tapi paling tidak nyaman atas hal ketersediaan fasilitas kaum difabel (cacat), ketersediaan lapangan kerja, pencemaran lingkungan, ketersediaan rth dan penatan kota.  Karena itu, IAP menyimpulkan bahwa budaya masyarakat Yogyakarta yang lembut, sopan dan ramah, juga tidak banyak menuntut adalah alasan – alasan tingginya persepsi kenyamanan warga terhadap kotanya. ‘Tentu  juga pencapaian pembangunan kotanya”, ujar Bernardus.
            Bagaimana sebelas kota lainnya ? MLCI 2009 menyatakan bahwa Pontianak adalah kota yang dipersepsikan paling rendah tingkat kenyamanannya. Kota seluas 107,82 km² ini sebagian besar berupa lahan gambut sehingga berdampak pada  keterbatasan  lahan pengembangan kota. Juga limitasi bagi pengembangan infrastruktur dan ketersediaan air bersih. Berpendududk hampir 550 ribu orang, dengan kepadatan 5.045 jiwa/km² tahun 2008), untuk bisa disamakan dengan kota-kota lain, Pontianak harus melakukannya dengan pendekatan teknologi yang mumpuni.
            Palangkaraya dipersepsikan sebagai kota yang paling baik penataan ruangnya. Memang masih jauh dari ukuran ideal, tapi ibukota Kalimantan Tengah ini dinilai mempunyai kapasitas akomodasi ruang yang memadai terhadap pertumbuhan penduduknya. Kota yang “baru” berdiri pada tahun 1957 ini (berdasarkan UU Darurat No.10/1957  tentang Pembentukan Daersh Swantatra Tingkat I Kalimantan Tengah) memang disiapkan dan direncanakan secara matang. Dibuka di tengah hutan, sebagai bagian dari rencana pengembangan wilayah Kalimantan. Mempunyai luas 153,6 ribu km² dan sebagian wilayahnya berupa hutan lindung dan konversi alam., termasuk didalamnya Taman Nasional Tangkiling, kota ini “hanya” sekitar 2 juta jiwa.
            Untuk aspek tata ruang itu, Bandung mendapat persepsi paling rendah. Kota yang makin padat oleh Factory Outlet , kafe dan hotel kecil ini mendapat persepsi terendah untuk criteria penataan kota, yaitu hanya 3%. Alias hanya 3% rsponden yang menganggap tata ruang ibukota Jawa Barat inibaik, selebihnya menyatakan buruk. Angka tersebut adalah nilai terendah dari semua kriteria di semua kota. Hal ini, demikian MLCI, mengindikasikan bahwa banyak warga Bandung sangat tidak puas dengan penataan kotanya. Satu hal yang paling terang adalah komersialisasi kota hingga merampas ruang –ruang public dan ini ternyata sangat tidak disuka oleh warganya.
             Walau demikian, Bandung menempati posisi keempat pada indeks ini. Keburukan di aspek tata ruang terkompensasi dengan ketersediaan jaringan telekomunikasi, fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta ketersediaan listrik dan angkutan umum.
            Lalu diman Jakarta ? Ibukota negara ini menempati posisi kedua terendah. Kota ini mendapat 100% atas ketersediaan telekomunikasi, dan mendapat mendapat nilai tinggi atas fasilitas pendidikan, rekreasi, ketersediaan listrik dan informasi pelayanan public. Tapi mendapat nilai buruk atas kualitas angkutan, fasilitas kaum difable , ketersediaan RTH, kebersihan lingkungan dan ketersediaan lapangan kerja.
            Kriteria  ketersediaan lapangan kerja di Jakarta ini dipersepsikan paling rendah dari seluruh kota. Menurt IAP ini menunjukan bahwa meskipun aktivitas ekonomi kotanya sangat tinggi, tapi penciapatan lapangan kerjanya tidak sebanding dengan pertambahan penduduknya yang sangat tinggi. Karena itu tingkat persaingannya menjadi sangat ketat. Penduduk Jakarta hingga Maret 2009 sendiri berjumlah 8,5 juta jiwa, tapi kompetisi lapangan kerjanya hingga daerah yang sangat luas (Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi). Dan untuk criteria ini, Jakarta “sejajar” dengan Makassar dan Pontianak, sebaliknya “kalah” dengan Menado, Bandung dan Surabaya.
*Sumber : Properti Indonesia No. 1192-January.


Penelitian dilakukan dengan kriteria kualitas penataan ruang, jumlah ruang terbuka, kualitas angkutan umum, perlindungan bangunan sejarah, kebersihan, pencemaran, kondisi jalan, fasilitas pejalan kaki, kaum diffable, kesehatan, pendidikan, air bersih, jaringan telekomunikasi, pelayanan publik, hubungan antar penduduk, listrik, fasilitas rekreasi.
Hasil dari penelitian itu adalah : (nilai tertinggi 100 yakni sangat nyaman)

1. Kota Yogyakarta  nilai indeks  65,34
2. Manado 59,9;
3. Makassar 56,52;
4. Bandung 56,37;
5. Jayapura 53,13;
6. Surabaya 53,13;
7. Banjarmasin 52,61;
8. Semarang 52,52;
9. Medan 52,28;
10. Palangkaraya 52,04;
11. Jakarta 51,9;
12. Pontianak 43,65
dari hasil survei di 12 kota besar tersebut hanya warga Yogyakarta yang sebagian besar merasa nyaman tinggal di kotanya. Meski begitu, kenyamanan tersebut lebih banyak didukung faktor budaya yang lembut,sopan,dan ramah.
Sedangkan Warga DKI Jakarta, tidak merasa nyaman karena faktor pelayanan angkutan umum,terutama soal kualitas, kurangnya fasilitas untuk wanita hamil dan orang cacat, kebersihan lingkungan, penataan kota yang buruk, kurangnya ruang terbuka hijau (RTH) dan paling tinggi adalah keluhan kesediaan lapangan kerja.
Bagaimana dengan kota anda?

Thursday, May 26, 2011

Sebenarnya SIAPA se yang disini perlu PENDIDIKAN?


..KEMBALILAH KE PANCASILA..
(tema talkshow yang digelar MK bekerjasama dengan sebuah stasiun televisi swasta yang mengangkat tema “Kembalilah ke Pancasila” di gedung MK, Jakarta, Rabu (25/6/2011))
Moderator : Menurut bapak sebagai wakil rakyat, sosok pemimpin yang berdasarkan pancasila itu yang seperti apa?
Tokoh Wakil Rakyat : ..menurut saya yang penting adalah Sila 1, Ketuhanan Yang Maha Esa..
                    selanjutnya terserah orang mau nilai apa.
Moderator : Berarti tidak perlu ada KEJUJURAN begitu?
Tokoh Wakil Rakyat : (tidak menjawab)..ya yang penting adalah Sila 1, Ketuhanan Yang Maha Esa..
                    selanjutnya terserah orang mau nilai apa.

(haaaaaaaaaaaa..LOL)
Kejujuran?Sila 1? Kemana larinya sila yang lain?
Atau lagi disekolahain? 
Pancasila :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dimanakah yang disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila?

Pendidikan di Indonesia memang sudah meningkat daripada tahun-tahun sebelumnya. Banyak lulusan S3, bahkan lulusan luar negeri. Sedangkan Indonesia sekarang banyak program-program pendidikan yang mengarah ke daerah-daerah yang tidak terjangkau/terpencil (pelosok), karna pendidikan itu penting. Berbondong-bondong meningkatkan pendidikan Indonesia supaya merata.
Tapi sebenarnya siapa se yang disini perlu pendidikan?
Masyarakat daerah-daerah pelosok? Mereka hidup lebih sederhana, makan dan minum dari hasil alam Indonesia, sangat menghargai satu sama lain, jiwa gotong royong dan cinta akan daerahnya sendiri,bermusyawarah bersama tanpa dibayar untuk kemajuan daerahnya, itulah yang masih tertanam sampai sekarang.
Nasionalisme akan daerahnya sendirilah yang mereka tanam dan mereka pupuk.
Siapakah yang disini perlu dididik Nasionalisme?

“ Pancasila Membawa Nilai Luhur Kejujuran dan Pengendalian Diri Agar menjadi Acuan untuk Tidak Saling Bertengkar dan Memfitnah Bersama Jebolnya Bendungan Besar itu, Ikut Terbawa Nilai Luhur Kejujuran Sehingga Orang Bergerak, Bertengkar dan Memfitnah, Tidak Lagi Untuk Kepentingan Bersama. Betapa Berat Merawat 600 juta mulut. Kini Alkohol, Nikotin merajalela. Setiap 15 detik bayi diaborsi. Mungkinkan Pancasila jadi Acuan kita Bersama....”
( Puisi Budayawan Taufiq Ismail, PANCASILA YANG DILUPAKAN)