Thursday, October 20, 2011

Dazzling Ethnic Villages Karimunjawa, The Jewel of Java Sea

Dazzling Ethnic Villages Karimunjawa adalah salah satu program kegiatan Pagi Indonesia bersama masyarakat lokal Karimunjawa, bergerak di bidang pengabdian dan pemberdayaan masyarakat dengan konsep pemanfaatan sumberdaya alam tanpa merusak sumberdaya alam itu sendiri. Melalui beberapa macam paket tour wisata minat khusus (ekowisata) kampung etnik Karimunjawa, Dazzling Ethnic Villages Karimunjawa mengajak para wisatawan berbaur bersama masyarakat lokal Karimunjawa bersama-sama mengenalkan alam dan kearifan lokal masyarakat Karimunjawa.

Tujuan :
Segi masyarakat lokal Karimunjawa ; meningkatkan sumberdaya manusia, memberi manfaat ekologi, sosial dan ekonomi secara langsung kepada masyarakat lokal Karimunjawa untuk peningkatan kesejahteraan sekarang maupun generasi mendatang.

Segi wisatawan ; meningkatkan pemahaman akan lingkungan alam dan kearifan budaya lokal serta berpartisipasi aktif dalam kegiatan masyarakat lokal Karimunjawa.
Segi masyarakat lokal Karimunjawa – wisatawan ; meningkatkan kepekaan diri terhadap lingkungan, meningkatkan kesadaran diri tentang perlu adanya upaya konservasi sumber daya alam hayati dan ekosistemnya, memberikan sumbangan positif bagi keberlanjutan ekologi lingkungan baik jangka pendek maupun jangka panjang.


Karimunjawa merupakan satu kepulauan di pantai utara Pulau Jawa, sekitar 45 mil laut arah barat laut dari Kota Jepara atau 60 mil laut dari Kota Semarang, Jawa Tengah dengan gugusan 27 pulau yang memiliki tipe ekosistem padang lamun dan rumput laut, hutan hijau dataran rendah, hutan pantai, hutan mangrove dan terumbu karang. Kepulauan yang memiliki pantai terindah nan excotic dan sekarang termasuk ke dalam Indonesia 10 Must Visit Island and Beach.

Kondisi Fisik ; Segi administratif, Kepulauan Karimunjawa merupakan satu kecamatan yang ada di Kabupaten Jepara, terdiri dari 3 desa dan 10 dukuh. Segi geografis, Kepulauan ini berada pada garis lintang antara 5° 40’ 39” - 5° 55’ 00” LS dan 10° 05’ 57” - 110° 31’ 15” BT. Luas daratan Kepulauan Karimunjawa mencapai 7.115 ha sedang luas perairannya sekitar 1.626,8 km², yang merupakan gugusan dari 27 buah pulau. Dari 27 pulau tersebut yang berpenghuni hanya 5 buah, Pulau Karimunjawa, Pulau Kemujan, Pulau Parang, Pulau Nyamuk, dan Pulau Genting.

Berdasarkan ketinggian tempat , Kepulauan Karimunjawa memiliki tipe ekosistem padang lamun dan rumput laut, hutan hijau dataran rendah, hutan pantai, hutan mangrove dan terumbu karang. Kepulauan Karimunjawa juga memiliki jenis tumbuhan khas, yaitu dewadaru (Fragrarea eleptica), sawo kecik (Manilkara kauki) dan kalimosodo (Bura cretitans) yang mulai langka. Jenis hewan darat yang umum dijumpai adalah ular edor, terkadang biawak sering dijumpai melintas di jalan-jalan. Jenis burung khas yang dijumpai adalah beragam ketanjar, trotokan dan betet Karimunjawa.

Kependudukan ; Kepulauan Karimunjawa dihuni oleh orang-orang dari beberapa suku yakni Jawa, Bugis, Bajo, Madura dan Buton. (1) Suku Jawa yang merupakan suku mayoritas di karimunjawa, (2) Suku Bugis, bertempat di desa kemujan yang mempunya ciri khas tersendiri, baik bahasa maupun tempat tinggal (rumah yang berbentuk panggung), dan makanannya yang khas dengan rasa manis, (3) Suku Bajo, bertempat di desa karimunjawa sebelah timur alon-alon kecamatan karimunjawa yang identik dengan kekuatan selamnya,(4) Suku Madura, mendiami di Telaga Pulau Kemujan dan Karimun Pulau Karimunjawa, (5) Suku Buton, banyak mendiami Pulau Nyamuk. Sebagian besar masyarakat Kepulauan Karimunjawa bermata pencaharian sebagai nelayan, selain itu bekerja sebagai petani rumput laut, pedagang, buruh dan lain-lain (jasa).

Sosial Budaya ; Banyak budaya yang ada di Karimunjawa, terutama suku bugis pada hari-hari besar keagamaan yang selalu tampil beda diantara suku lainnya, contohnya pada hari kelahiran nabi Muhammad (Mauludan), suku bugis membawa berbagai jenis makanan,seperti telur yang ditusuk seperti sate yang dikemas berbagai macam. Dan juga ketika pada hari lebaran idul fitri yang pertama, ketika halal bihalal ke tempat orang bugis yang disediakan adalah makanan tradisional bugis, orang bugis terkenal dengan pandai memasak.

Meskipun penduduk Karimunjawa terdiri dari banyak suku tetapi mereka saling mengenal satu sama lain. Gotong rotong, tenggang rasa, saling menghormati antar suku serta kesederhanaan yang mereka tanamkan menjadikan rasa damai dan ketentraman selalu ada. Ditambah dengan keterbatasan listrik menjadikan masyarakat Karimunjawa lebih banyak meluangkan waktu mereka untuk berkumpul dan kegiatan bersama. Listrik ada dari pukul 17.30 sampai dengan 23.30, berasal dari tenaga diesel (PLTD).

Dari segi keamanan di Karimunjawa, hampir tidak pernah terjadi pencurian, perampokan ataupun kejahatan yang lain. Jangan heran apabila berkunjung di Karimunjawa, Kita akan menjumpai kendaraan-kendaraan bermotor parkir dengan kunci kontak masih tertancap pada kendaraan, meskipun tidak ada siapapun disitu.