Thursday, May 26, 2011

Sebenarnya SIAPA se yang disini perlu PENDIDIKAN?


..KEMBALILAH KE PANCASILA..
(tema talkshow yang digelar MK bekerjasama dengan sebuah stasiun televisi swasta yang mengangkat tema “Kembalilah ke Pancasila” di gedung MK, Jakarta, Rabu (25/6/2011))
Moderator : Menurut bapak sebagai wakil rakyat, sosok pemimpin yang berdasarkan pancasila itu yang seperti apa?
Tokoh Wakil Rakyat : ..menurut saya yang penting adalah Sila 1, Ketuhanan Yang Maha Esa..
                    selanjutnya terserah orang mau nilai apa.
Moderator : Berarti tidak perlu ada KEJUJURAN begitu?
Tokoh Wakil Rakyat : (tidak menjawab)..ya yang penting adalah Sila 1, Ketuhanan Yang Maha Esa..
                    selanjutnya terserah orang mau nilai apa.

(haaaaaaaaaaaa..LOL)
Kejujuran?Sila 1? Kemana larinya sila yang lain?
Atau lagi disekolahain? 
Pancasila :
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil dan beradap
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
Dimanakah yang disebut Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila?

Pendidikan di Indonesia memang sudah meningkat daripada tahun-tahun sebelumnya. Banyak lulusan S3, bahkan lulusan luar negeri. Sedangkan Indonesia sekarang banyak program-program pendidikan yang mengarah ke daerah-daerah yang tidak terjangkau/terpencil (pelosok), karna pendidikan itu penting. Berbondong-bondong meningkatkan pendidikan Indonesia supaya merata.
Tapi sebenarnya siapa se yang disini perlu pendidikan?
Masyarakat daerah-daerah pelosok? Mereka hidup lebih sederhana, makan dan minum dari hasil alam Indonesia, sangat menghargai satu sama lain, jiwa gotong royong dan cinta akan daerahnya sendiri,bermusyawarah bersama tanpa dibayar untuk kemajuan daerahnya, itulah yang masih tertanam sampai sekarang.
Nasionalisme akan daerahnya sendirilah yang mereka tanam dan mereka pupuk.
Siapakah yang disini perlu dididik Nasionalisme?

“ Pancasila Membawa Nilai Luhur Kejujuran dan Pengendalian Diri Agar menjadi Acuan untuk Tidak Saling Bertengkar dan Memfitnah Bersama Jebolnya Bendungan Besar itu, Ikut Terbawa Nilai Luhur Kejujuran Sehingga Orang Bergerak, Bertengkar dan Memfitnah, Tidak Lagi Untuk Kepentingan Bersama. Betapa Berat Merawat 600 juta mulut. Kini Alkohol, Nikotin merajalela. Setiap 15 detik bayi diaborsi. Mungkinkan Pancasila jadi Acuan kita Bersama....”
( Puisi Budayawan Taufiq Ismail, PANCASILA YANG DILUPAKAN)